Bawaslu Jawa Barat Luncurkan “Rengkong Demokrasi”, Perkuat Sinergi Kelembagaan
|
Cibinong - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat resmi meluncurkan program Rengkong Demokrasi, sebuah forum diskusi internal yang digelar rutin dua pekan sekali untuk memperkuat kapasitas dan sinergi kelembagaan antardivisi.
Peluncuran yang berlangsung secara daring pada Kamis (7/8/2025) ini diikuti oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, serta para staf kehumasan dari seluruh Bawaslu kabupaten/kota di Jawa Barat.
Kegiatan perdana forum ini mengangkat tema “Optimalisasi AI untuk Konten Edukasi Pengawasan Pemilu” dan dihadiri langsung oleh Ketua Bawaslu Jawa Barat Zacky Muhammad Zam Zam, Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi Muamarullah, serta Koordinator Sekretariat Bawaslu Jawa Barat Widodo Wuryanto.
Makna “Rengkong” dari Akar Bahasa Sunda
Kepala Bagian Humas dan Datin Bawaslu Jawa Barat, Isti Khoriana Karim, menjelaskan bahwa istilah Rengkong berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yakni ngareka dan ngawangkong.
“Ngareka berarti berpikir, merenung, atau membahas. Sedangkan ngawangkong bermakna berkumpul atau berdiskusi. Jadi, Rengkong Demokrasi ini adalah ruang bersama untuk saling bertukar ide dalam penguatan demokrasi,” jelas Isti.
Senada dengan itu, Muamarullah menegaskan bahwa Rengkong Demokrasi penting sebagai sarana komunikasi dan konsolidasi kelembagaan, terutama di masa non-tahapan pemilu. Ia menyebut forum ini akan melibatkan berbagai divisi untuk memperluas jangkauan diskusi.
“Kenapa dua mingguan? Karena kami ingin memberi ruang diskusi yang luas dan mendalam dari berbagai perspektif kelembagaan,” tegasnya.
Ketua Bawaslu Jawa Barat, Zacky Muhammad Zam Zam, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran Rengkong Demokrasi. “Apa yang digagas Divisi Humas Datin ini menjadi pemicu dan pemacu semangat kita semua. Ini bukti bahwa dengan inovasi, kita bisa menjawab tantangan kelembagaan meski dengan keterbatasan anggaran,” ucapnya.
Di akhir sambutan, Zacky mengingatkan pentingnya menjaga profesionalitas di masa non-tahapan. “Kita tidak boleh kendor. Jangan sampai terjadi mal-administrasi. Mari jaga etos kerja, tingkatkan kedisiplinan, dan integritas agar di masa non-tahapan ini kita bisa menjawab seluruh tantangan kelembagaan,” pungkasnya.
Penulis : Tyo
Gambar : Tangkapan Layar Zoom Meeting
Editor : Humas Bawaslu Kab Bogor